Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya
kejalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang
dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka kejalan yang lurus.
(Q.S. Al-Maa’idah [5]: 16).
Alkisah,
terdapatlah seorang pengembara yang terbangun dari keadaan tidak sadar
dan mendapati dirinya di tengah hutan. Dia tidak tahu di mana ia
berada, dari mana dia berasal, siapa dia, dan untuk apa dia ada di
hutan itu. Yang dia tahu adalah bahwa dia berada di sebuah hutan
belantara, dikelilingi belukar lebat, pepohonan, binatang liar, dan
tanpa ada seorang manusiapun untuk tempat bertanya. Di sekitar tempat
dirinya terbangun, tidak dia menemukan apapun yang bisa mengingatkan
dirinya akan asal-usulnya, dan kenapa dia ada ditempat itu.
Seiring
waktu berjalan, dia mencapai titik lelah untuk mencari siapa dirinya,
dan kenapa dia berada di tempat itu. Akhirnya, yang lakukan dia dalam
keseharian hanyalah bertahan hidup, tanpa tujuan dan arah yang pasti.
Hingga suatu ketika datang seseorang yang mengaku sebagai utusan maha
raja, yang menerangkan jati dirinya melalui sebuah surat dari sang
raja, bahwa dia adalah seorang pangeran, yang berada dari suatu negeri,
diutus ke tempat ini untuk mencari harta karun. Buktinya adalah secarik
kertas kecil yang diselipkan di bajunya, berisi catatan tentang siapa
dia dan misi apa yang dia bawa di hutan.
Cerita
pengembara di atas, jika dianalogikan atau diandaikan dengan kehidupan
kita sebagai manusia ibarat ‘pengembara’ yang hidup di ‘hutan’ dunia.
Seandainya saja tidak ada ‘utusan’ yang membawa petunjuk, tentulah kita
akan tersesat dan kebingungan dalam mengarungi hidup ini. Sebgaimana
mereka yang tidak beriman seperti kaum materialis, atheis, dan hedonis
yang hidup dalam kesesatan. Maka bersyukurlah kita yang mendapatkan
petunjuk dari utusan Allah yaitu Muhammad SAW, yang menyampaikan kabar
gembira, memberi peringatan, dan menerangkan hakikat penciptaan kita di
dunia. Bersama Beliau, diturunkanlah Alqur’an sebagai pedoman hidup
0 komentar:
Posting Komentar